Kolombia dipastikan tersingkir di ajang Piala Dunia usai takluk dari Inggris di babak 16 besar. Menanggapi kekalahan timnya, Radamel Falcao melayangkan kritik kepada wasit yang ia anggap lebih memihak kepada tim Inggris.
Dalam pertandingan yang dihelat di Spartak Stadium, Kolombia dan Inggris sebenarnya bermain imbang selama 120 menit dengan skor 1-1. Pemenang akhirnya harus ditentukan dari babak adu penalti dan di babak ini Inggris akhirnya lolos dengan keunggulan 4-3.
Usai mengakhiri babak pertama dengan skor kacamata, tim besutan pelatih Gareth Southgate akhirnya unggul melalui eksekusi penalti dari penyerang andalan mereka, Harry Kane di menit ke-57. Hukuman ini didapat Kolombia usai Carlos Sanchez melanggar Kane di kotak terlarang.
Kemenangan di depan mata Inggris harus pupus ketika Kolombia sukses menyamakan kedudukan di masa injury time melalui tandukan dari Yerry Mina. Bek milik Barcelona itu sukses mengkonversikan sepak pojok yang dilepaskan oleh Juan Cuadrado dengan baik.
Pertandingan kedua tim ini berlangsung cukup keras dimana tercatat sepanjang jalannya pertandingan Kolombia melakukan 23 kali pelanggaran. Jumlah pelanggaran tersebut menghasilkan enam kartu kuning untuk Los Cafeteros. Sementara Inggris melakukan 13 kali pelanggaran yang berbuah dua kartu kuning untuk para pemainnya.
Mengenai hal tersebut, Falcao menuding bahwa wasit asal Amerika Serikat, Mark Geiger bertindak tidak sportif dan hanya menguntungkan satu pihak saja.
“Saya merasa aneh dengan terpilihnya wasit asal Amerika untuk memimpin pertandingan ini,” buka Falcao.
“Saya merasa ada banyak keputusan yang meragukan dari dirinya. Ia hanya bisa berbicara bahasa Inggris dan hal tersebut terasa sangat bias. Keputusan yang ia buat membuat gawang kami harus kebobolan dan saya rasa hal itu sangat jelas,” tambahnya.
“Kami merasa sangat terganggu dengan keputusan-keputusan yang ia berikan karena dalam setiap situasi 50-50 ia selalu memberikan keuntungan bagi Inggris. Ia tidak bersikap adil dan tidak memberikan keputusan yang sama bagi kedua tim,” sesalnya.
“Saat ia ragu untuk membuat keputusan, ia selalu menghampiri tim Inggris dan saya rasa sangat mengecewakan hal seperti ini bisa terjadi dalam ajang sekelas Piala Dunia di babak 16 besar ini,” tutup mantan penyerang Manchester United dan Chelsea tersebut.