Twiiter menujukkan komitmennya untuk melawan akun – akun yang bersifat palsu dan mencurigakan. Dari data laporan The Washington Post, Twitter sudah menangguhkan kurang lebih satu juta akun setiap hari selama dua bulan terkahir.
The Washington Post juga menginformasikan bahwa Twitter pada periode bulan Mei dan Juni 2018 sudah berhasil menangguhkan lebih dari 70 Juta pengguna.
Twitter juga mengonfirmasi bahwa tingkat penangguhan ini akan terus meningkat lebih dari dua kali lipat semenjak bulan Oktober 2017.
Situs Microblogging mendapatkan tekanan dari Kongres mengenai bagaimana Rusia menggunakan sebuah akun Fake (palsu) untuk mencampuri urusan Pilpres di Amerika Serikat tahun lalu.
Tidak berhenti sampai itu saja, pada bulan Juni 2018, Twitter terus menindak lanjuti mengenai langkah tersebut. Berdasarkan pendapat dari salah satu sumber, pemblokiran bersifat agresif terhadap akun mencurigakan di Twitter tersebut sudah mengakibatkan penurunan terhadap jumlah pengguna bulanan pada kuartal II tahun ini.
Menanggap hal tersebut, Twitter menolak untuk tidak berkomentar mengenai kemungkinan turunnya terhadap basis penggunaan Twitter.
Dalam wawancaranya, Del Harvey selaku Vice President for Trust and Safety Twitter, mengatakan bahwa perusahaan sudah merubah proses antara mempromosikan wacana publik dan menjaga keamanan.
Harvey menambahkan, baru – baru ini twitter sudah mampu mendedikasikan sumber daya dan juga berhasil mengembangkan kemampuan teknis guna mengetahui tindakan mencurigakan.
Pada akhir tahun lalu setiap bulannya, Twitter memiliki pengguna aktif sebanyak 330 Juta pengguna.